Open Access
Issue
MATEC Web Conf.
Volume 280, 2019
The 5th International Conference on Sustainable Built Environment (ICSBE 2018)
Article Number 02008
Number of page(s) 13
Section Sustainable City
DOI https://doi.org/10.1051/matecconf/201928002008
Published online 08 May 2019
  1. Bondan, Amir Hasan. 1953. Suluh Sedjarah Kalimantan. Banjarmasin : Penerbit Padjar. [Google Scholar]
  2. Budihardjo, Eko. 1994. Percikan Masalah Arsitektur, Perumahan, Perkotaan. Gadjah Mada University Press. [Google Scholar]
  3. Daud, Alfani. 1997. Islam dan Masyarakat Banjar. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. [Google Scholar]
  4. Huzairin, M. Deddy. 2002. Rumah Tradisional Banjar di Kampung Banua Anyar Banjarmasin. Penelitian dana mandiri. [Google Scholar]
  5. Huzairin, M. Deddy. 2004. Inventarisasi Data Arsitektur Tradisional Banjar di Kawasan Bersejarah Sungai Jingah Banjarmasin. Penelitian didanai oleh Self Development Project Funding, HEDS JICA. [Google Scholar]
  6. Huzairin, M. Deddy. 2004. Peningkatan Vitalitas Wisata Budaya di Kawasan Kuin Banjarmasin. Penelitian didanai oleh Program SP4. [Google Scholar]
  7. Huzairin, M. Deddy. 2006. Tipologi dan Morfologi Arsitektur Tradisional Banjar di Banjarmasin Utara. Penelitian didanai oleh Program Penelitian Dosen Muda DP2M Ditjen Dikti. [Google Scholar]
  8. Huzairin, M. Deddy. 2009. Pedoman Standar Struktur dan Konstruksi Rumah Kayu pada Tanah Rawa didasarkan pada Kajian terhadap Arsitektur Tradisional Banjar. Penelitian didanai oleh Program Penelitian Hibah Bersaing Ditjen Dikti. [Google Scholar]
  9. Koentjaraningrat. 1988. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta : Djambatan. [Google Scholar]
  10. Pemprop Kal-Sel. 2003. Sejarah Banjar. Banjarmasin. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. [Google Scholar]
  11. Rapoport, Amos. 1969. House, Form, and Culture. New York: McGraw Hill. [Google Scholar]
  12. Ras, J.J. 1968. Hikajat Bandjar, A Study in Malay Historiography. The Hague: Martinus Nijhoff. [Google Scholar]
  13. Saleh, M. Idwar. et.al. 1977. Sejarah Daerah Kalimantan Selatan. Dirjen Kebudayaan. Banjarmasin: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. [Google Scholar]
  14. Saleh, M. Idwar. 1970. Banjarmasih. [Google Scholar]
  15. Saleh, M. Idwar. 1983. Sekelumit Mengenai Rumah-rumah Tradisional Banjar (makalah seminar). Banjarmasin : Dinas PU Dati I Kal-Sel. [Google Scholar]
  16. Sellato, Bernard. 1989. Naga dan Burung Enggang, Kalimantan-Sarawak- Sabah-Brunei. Jakarta: Elf Aquitaine Indonesie. [Google Scholar]
  17. Syafrullah, M. 2004. Objek Pelestarian Warisan Budaya di Daerah Kalimantan Selatan. Disampaikan di Banjarmasin pada acara ceramah Bangunan Warisan Budaya di Daerah Kal-Sel 14 Desember 2004. [Google Scholar]
  18. Seman, Syamsiar dan Irhamna. 2001. Arsitektur Tradisional Banjar Kalimantan Selatan. Banjarmasin. IAI Daerah Kal-Sel. [Google Scholar]
  19. Tim Peneliti Arsitektur UNLAM. 2006. Tipologi dan Morfologi Arsitektur Tradisional Bakumpai di Marabahan. Penelitian didanai oleh Pemerintah Kabupaten Barito Kuala. [Google Scholar]
  20. Tim Peneliti Arsitektur UNLAM. 1995. Pembinaan Budaya dalam Lingkungan Keluarga Daerah Kalimantan Selatan. Depdikbud. Banjarmasin : Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Daerah Kalimantan Selatan. [Google Scholar]

Current usage metrics show cumulative count of Article Views (full-text article views including HTML views, PDF and ePub downloads, according to the available data) and Abstracts Views on Vision4Press platform.

Data correspond to usage on the plateform after 2015. The current usage metrics is available 48-96 hours after online publication and is updated daily on week days.

Initial download of the metrics may take a while.